Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah tawuran yang sudah menjadi permasalahan lama di ibu kota. Upaya tersebut mencakup keterlibatan ahli kriminologi dan psikolog, kampanye #JagaJakarta yang luas, dan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antitawuran. Dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, dibahas mengenai kompleksitas sumber masalah tawuran di Jakarta dan harapan publik terhadap langkah konkret dari Pemprov DKI Jakarta. Untuk mengatasi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta berencana untuk bekerja sama dengan para ahli psikolog dan kriminologi dari berbagai universitas di sekitar Jakarta guna mencari solusi yang lebih holistik. Salah satu wakil koordinator staf khusus Gubernur DKI Jakarta menyoroti pentingnya tindakan tegas untuk mengakhiri tawuran dengan menerapkan prinsip ‘broken windows’ yang menekankan penindakan terhadap pelanggaran kecil secara langsung. Selain itu, kampanye #JagaJakarta, patroli intensif oleh Forkopimda, dan pemanfaatan teknologi seperti CCTV berbasis kecerdasan buatan juga dianggap sebagai pendekatan yang efektif. Pendekatan ekonomi dan sosial juga diusulkan sebagai solusi jangka panjang, termasuk pemberian insentif di wilayah bebas tawuran dan disinsentif bagi daerah rawan konflik. Usulan lainnya adalah pembentukan Satgas Penertiban Tawuran sebagai garda depan penanganan konflik. Semua usulan dan pembahasan tersebut membuktikan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani masalah tawuran secara serius dan komprehensif.
DKI Kaji Kebijakan Penanggulangan Tawuran: Solusi Terbaik?
Date: