China akhirnya memberikan lampu hijau untuk akuisisi perusahaan software Ansys oleh perusahaan software asal Amerika Serikat (AS), Synopsys setelah sebelumnya terhambat oleh perang dagang antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump sebelumnya menerapkan tarif tinggi untuk barang-barang impor asal China yang masuk ke AS, serta membatasi ekspor teknologi dari AS ke China. Namun, AS mencabut blokir untuk pengembang software desain chip ke China, memungkinkan perusahaan-perusahaan seperti Synopsys untuk kembali mengakses klien di China. China kemudian memberikan izin akuisisi Ansys ke Synopsys, dengan persetujuan dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR). Regulator China menyetujui kesepakatan tersebut berdasarkan komitmen restriktif yang diajukan oleh kedua perusahaan. Ada syarat yang harus dipenuhi oleh entitas hasil penggabungan Ansys dan Synopsys, termasuk menghormati kontrak pelanggan yang ada dan terus memasok produk otomasi desain elektronik kepada pelanggan China. Synopsys, produsen perangkat analisis data (EDA) untuk desain chip, mengumumkan kesepakatan tunai dan saham senilai US$35 miliar untuk Ansys pada awal 2024. Transaksi ini telah menghadapi pengawasan antimonopoli di pasar-pasar utama, meskipun beberapa otoritas, termasuk Inggris, telah memberikan persetujuan.