Pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menarik perhatian Jensen Huang, bos Nvidia, yang mengingatkan akan dampak besar yang mungkin dihasilkan. Selain meningkatkan produktivitas, AI juga dapat menyebabkan peningkatan pengangguran dengan hilangnya pekerjaan akibat kekurangan inovasi dalam industri. Huang menyoroti pentingnya terus bermunculnya inovasi untuk menjaga ketersediaan pekerjaan manusia. Meskipun AI diprediksi akan menghilangkan sebagian pekerjaan di masa depan, Huang optimis bahwa teknologi ini juga akan menciptakan peluang pekerjaan baru.
Pentingnya ide baru dalam masyarakat untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi menjadi sorotan dalam pernyataan Huang. Meskipun teknologi AI diakui dapat menyebabkan gangguan dalam ketenagakerjaan, CEO Anthropic Dario Amodei juga menambahkan pandangannya bahwa hal ini juga bisa membawa kemajuan bagi masyarakat. Namun, ada prediksi bahwa pengangguran bisa meningkat di masa depan karena adopsi teknologi AI, mengakibatkan hilangnya pekerjaan terutama di sektor kerah putih tingkat pemula.
Studi dan survei dari berbagai lembaga dan perusahaan juga mengungkapkan dampak AI terhadap ketenagakerjaan. Ada data yang menunjukkan bahwa CEO perusahaan berpendapat bahwa AI akan mengurangi jumlah pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan. Forum Ekonomi Dunia juga memperkirakan bahwa penggunaan otomatisasi AI dapat menyebabkan penurunan jumlah tenaga kerja pada tahun 2030. Diskusi seputar dampak AI terus bergulir, menjadikan pentingnya kesiapan individu dan industri dalam menghadapi perubahan yang akan datang akibat kemajuan teknologi AI.