Seorang siswi Sekolah Dasar (SD) bernama JES (8) menjadi viral di media sosial karena menyusuri sungai setiap harinya menggunakan seragam sekolah. JES adalah murid kelas II dari SDN 01 Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Bersama ibunya, Imelda Tobing (55), mereka menghadapi jalan terjal dan basah di pinggiran sungai untuk pergi dan pulang sekolah karena akses utama ditutup akibat sengketa lahan.
Konflik lahan dimulai pada tahun 2011 ketika ayah JES, Juladi Boga Siagian (54), membeli lahan dari Zainal Chodirin secara bertahap dan lisan. Setelah kematian Zainal, adik kandungnya, Sri Rejeki, mengklaim kepemilikan lahan tersebut. Juladi akhirnya dihukum penjara selama tiga bulan karena menggunakan lahan tanpa hak, namun dia sedang menjalani proses banding.
Penutupan akses jalan yang digunakan keluarga Juladi oleh Sri Rejeki disetujui pengacaranya, Roberto Sinaga, sebagai langkah preventif untuk menghindari masalah lebih lanjut. Meski sudah berupaya damai, konflik tidak kunjung terselesaikan karena kedua belah pihak memegang bukti berbeda terkait kepemilikan lahan.
Akhirnya, keluarga Juladi terpaksa menyusuri sungai setiap hari, menempuh jalan yang berbahaya. Dengan rumah mereka terletak di pinggir sungai yang bisa meluber ke rumah saat hujan, konflik ini menjadi perdebatan antara kedua belah pihak. Meski berbagai upaya telah dilakukan, tidak ada solusi yang memuaskan ditemukan sampai saat ini.
