Palantir Technologies, sebuah perusahaan yang sebelumnya tidak begitu populer seperti Google dan OpenAI, menjelma menjadi sorotan pasar saat ini. Saham Palantir Technologies melonjak hampir 9% pada pembukaan perdagangan, didorong oleh prediksi pendapatan tahunan yang ditingkatkan untuk kedua kalinya pada tahun 2025. Bisnis perusahaan ini semakin moncer karena permintaan layanan berbasis AI dari pemerintah dan klien swasta yang terus meningkat.
Dengan kontrak besar dari pemerintahan Donald Trump dan relevansi bisnis yang ditawarkan, investor meyakini pada layanan analisis data dan software pertahanan berkelas militer dari Palantir Technologies. Dalam 3 tahun terakhir, saham Palantir Technologies telah naik lebih dari 600% dan menjadi emiten dengan kinerja terbaik tahun ini. Meskipun ada kekhawatiran tentang valuasi perusahaan yang terlalu tinggi, potensi perkembangan Palantir Technologies di sektor AI tetap menarik perhatian.
Diprediksi oleh analis bahwa Palantir Technologies bisa mencapai kapitalisasi pasar triliunan dolar AS dalam beberapa tahun mendatang karena ledakan AI. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai US$ 411,05 miliar dan menempatkannya sebagai perusahaan ke-23 paling bernilai di dunia. Dukungan dari pemerintahan Trump dalam bentuk kontrak besar juga menjadi pendorong pertumbuhan Palantir Technologies.
Penjualan Palantir Technologies kepada pemerintah AS terus meningkat, mencapai US$426 juta pada kuartal-II tahun ini, yang mewakili lebih dari 42% dari total pendapatan perusahaan. Dukungan dari pemerintah dan keberhasilan Palantir Technologies dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar menjadikan perusahaan ini semakin diminati dan berkembang pesat di industri teknologi.
