Polres Metro Jakarta Timur mengalami kerugian besar akibat penyerangan brutal dan perusakan yang dilakukan oleh sekelompok massa pada Sabtu dini hari. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Polisi Alfian Nurrizal menyatakan bahwa kerusakan paling parah terjadi pada sarana operasional Kepolisian. Tujuh unit kendaraan dinas terbakar, termasuk truk Samapta, truk perintis, mobil provost, mobil Binmas, mobil tahti, ambulans, dan truk bantuan air menjadi korban aksi tersebut.
Serangan tidak hanya merusak fasilitas kantor, tetapi juga mengakibatkan pembakaran puluhan kendaraan dinas dan pribadi milik anggota Polres Metro Jakarta Timur. Kendaraan pribadi milik anggota Kepolisian yang berada di luar Mako Polres Metro Jakarta Timur juga hangus terbakar, mencapai total 14 kendaraan.
Kerusakan juga meluas ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), ruang reserse kriminal (reskrim), pagar depan, dan kamera pengawas (CCTV). Kerugian yang dialami sangat besar dengan pecahnya kaca gedung, ambruknya pagar depan, dan beberapa ruangan yang tidak bisa digunakan.
Kekerasan dimulai pada Sabtu sekitar pukul 00.00 WIB, ketika sekelompok orang menyerang kantor Polres Metro Jakarta Timur. Mereka langsung menyerang petugas Polisi yang sedang bertugas, merusak gedung, kendaraan dinas, dan kendaraan pribadi milik anggota Polres. Selain melempar batu dan bom molotov, penyusup juga menembakkan petasan.
Kepolisian melakukan langkah bertahan dan mengimbau massa untuk membubarkan diri. Personel Kepolisian tidak menggunakan senjata api selama kejadian, kontras dengan spekulasi di media sosial. Polres Metro Jakarta Timur menetapkan sejumlah tersangka termasuk menangkap empat pelaku, yakni ISI, SES, FA, dan DA yang bertanggung jawab atas penyerangan dan perusakan terhadap Mako Polres Metro Jakarta Timur.