Presiden Prabowo Subianto mendorong kolaborasi antara ilmuwan Indonesia dengan saintis dunia sebagai langkah menuju Indonesia Maju. Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, menekankan pesan tersebut di Jakarta. Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan dengan peran ilmuwan dalam strategi industrialisasi nasional. Visi ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menyelenggarakan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 di ITB, Bandung. Acara ini diapresiasi oleh PCO sebagai wadah untuk para ilmuwan berkumpul. Konvensi ini merupakan inisiatif Prabowo untuk mempertemukan peneliti dan guru besar, terutama dalam bidang STEM, untuk memajukan bangsa. Dengan tema “Sains dan Teknologi untuk Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi”, KSTI 2025 menjembatani dunia akademik, industri, pemerintah, media, dan masyarakat untuk transformasi ekonomi Indonesia menjadi industri bernilai tambah tinggi.
Lebih dari 2 ribu ilmuwan hadir dalam KSTI 2025 sebagai ruang strategis untuk mempercepat inovasi dan transformasi Indonesia. Konvensi ini akan merumuskan peta jalan riset dan inovasi dalam delapan sektor strategis utama. Melalui pengembangan sektor-sektor ini, Indonesia bertujuan untuk menjadi pemimpin industri global dengan ekonomi berbasis pengetahuan, berkualitas, dan berdaya saing tinggi. Konvensi ini menandai langkah penting dalam memajukan sains dan teknologi sebagai senjata perjuangan bangsa.
