Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama atau yang akrab disapa Uya Kuya, mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur (Jaktim) untuk mengajukan keadilan restoratif terhadap salah satu terduga pelaku penjarahan rumahnya. Uya Kuya datang ke Mapolres Metro Jakarta Timur setelah mendapatkan laporan dari petugas keamanan komplek rumahnya bahwa salah satu terduga pelaku adalah seorang ibu-ibu yang sudah lanjut usia. Wanita itu, yang sudah ditahan oleh Polres Metro Jakarta Timur, membawa pendingin ruangan (AC) saat peristiwa penjarahan terjadi. Uya mengetahui bahwa wanita itu bekerja sebagai tukang parkir dan memiliki cucu yang memiliki disabilitas.
Setelah mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian, Uya mengetahui bahwa keadilan restoratif bisa diajukan baik oleh terduga pelaku maupun korban. Dengan kesediaannya dan keikhlasan sebagai korban, Uya menginginkan agar kasus ibu tersebut diselesaikan melalui keadilan restoratif tanpa harus melibatkan Pengadilan. Uya juga mendengar langsung dari terduga pelaku bahwa ia tidak mengetahui bahwa AC yang diambil adalah milik rumah Uya Kuya.
Sementara itu, pihak Kepolisian terus memburu aktor intelektual dari penjarahan rumah milik Anggota Komisi IX DPR RI (nonaktif) Uya Kuya di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kasus penjarahan di rumah Uya Kuya menjadi sorotan publik setelah kediaman politisi tersebut diserbu oleh massa. Video dari peristiwa tersebut menunjukkan massa yang merobohkan pagar rumah Uya Kuya dan masuk ke dalam rumah untuk melakukan penjarahan. Uya Kuya sudah memberikan klarifikasi terkait peristiwa joget-joget di gedung MPR/DPR/DPD RI, yang tidak memiliki kaitan dengan kenaikan tunjangan DPR. Tindakan joget tersebut dilakukan untuk menghargai musisi yang tampil.
