Kepala OIKN, Bambang Susantono, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima 344 surat minat (LoI) di IKN, dari investor dalam dan luar negeri. Melalui seminar berjudul “Masa Depan Pasca IKN” yang disiarkan melalui kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta, dikutip Kantor Berita RMOL, Minggu (18/2), Bambang menjawab skeptisisme seputar keberlanjutan proyek itu. “Pertanyaan sejuta umat nih, ‘bener nih laku?’ katanya gitu. ‘Ada yang mau nih? bener ada yang mau masuk?’,” urai Bambang.
Dia pun menjelaskan, hingga Januari 2024, total investasi yang mengalir ke IKN dari non-APBN mencapai angka mencengangkan, sebesar Rp42,5 triliun. Selain itu, 33 perusahaan swasta dan lembaga non-pemerintah juga telah memulai pembangunan. Proses groundbreaking di IKN, kata dia, telah dilakukan sebanyak empat kali sepanjang September 2023 hingga Januari 2024. Dia juga memberikan informasi bahwa tiga rumah sakit besar, Abdi Waluyo, Hermina, dan Mayapada, segera berdiri di IKN, menandakan diversifikasi pembangunan di sana. Sejauh ini pihaknya mendapat banyak dukungan global, karena IKN merupakan kota pertama di Indonesia yang membawa kampanye perubahan iklim, biodiversitas, dan sustainable development goals.
Salah satu poin penting yang ditekankan Bambang adalah menjadikan IKN sebagai kota 10 menit, di mana masyarakat diharapkan dapat bergerak dengan mudah, bahkan dengan berjalan kaki, dalam waktu 10 menit. Selain itu, untuk mendukung mobilitas, jalan tol juga akan segera dibangun di IKN, dengan estimasi waktu perjalanan dari pemukiman ke bandara hanya sekitar 45 menit.