Pontianak, Media Kalbar
Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto menyatakan bahwa banyak yang terlibat dalam pertambangan emas tanpa ijin di Kalbar, termasuk toko-toko emas yang berperan sebagai penampung. Jika pembuktian dilakukan, darimana mereka mendapatkan emas tersebut, bukan hanya di Kalbar tetapi juga dikirim ke Kalteng.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda saat menjadi narasumber dalam seminar nasional Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Provinsi Kalimantan di Gedung Convention Center UPB Pontianak, Sabtu (9/4). Kapolda juga menegaskan bahwa PETI tidak memberikan manfaat apa pun bagi Kalbar, yang terjadi hanyalah kerusakan lingkungan.
Irjen Pol Pipit Rismanto menekankan bahwa anggotanya akan diproses jika terlibat dalam kegiatan Pertambangan Emas Tanpa Izin. Kapolda Kalbar juga meminta masyarakat untuk melaporkan jika ada aparat yang terlibat dalam pertambangan ilegal, dan penegakan hukum akan tetap dilakukan dengan tegas.
Untuk mengatasi PETI, pihaknya menghimbau masyarakat bahwa pertambangan ilegal tersebut tidak memberikan manfaat bagi siapapun, baik masyarakat, negara, maupun lingkungan. Kapolda menyampaikan bahwa kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ilegal ini akan menjadi beban bagi generasi masa depan.
Bagi masyarakat yang peduli lingkungan, Kapolda Kalbar mendorong untuk menyadarkan mereka yang melakukan kegiatan ilegal. Menurutnya, peningkatan angka Stunting merupakan dampak dari pencemaran lingkungan oleh bahan kimia merkuri yang digunakan dalam Pertambangan Emas Ilegal. (Amad)
