Aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat di Polda Kalbar terkesan mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono. Salah satu Korlap Aksi, Varian, menyebut bahwa pihak Polda Kalbar hanya menerima audiensi terkait kasus BP2TD yang dianggap merugikan Cagub nomor urut 2, Ria Norsan. Meskipun demikian, Varian dan rekannya juga ingin membahas dua kasus lain yang melibatkan Cagub Sutarmidji dan Cagub Muda Mahendrawan.
Jajaran Polda Kalbar memberikan tanggapan yang jelas terhadap tuntutan mahasiswa terkait kasus BP2TD. Namun, ketika pembahasan beralih ke kasus Mujahidin dan PDAM, beberapa mahasiswa malah diusir dari audiensi. Mereka menekankan pentingnya penyelesaian kasus-kasus lain yang belum terselesaikan, seperti kasus hibah Mujahidin dan PDAM yang melibatkan Sutarmidj dan Muda Mahendrawan.
Meskipun sempat dihubungi kembali oleh pihak Polda Kalbar, mahasiswa kelompok Varian menolak untuk menyampaikan aspirasinya karena merasa terdapat kepentingan tertentu yang terlibat. Mereka khawatir aksi tersebut terpengaruh oleh intervensi pihak-pihak yang tidak netral.
Varian dan rekannya akhirnya memilih untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait kasus hukum yang menjerat Sutarmidji dan Muda Mahendrawan di luar lingkungan Polda Kalbar melalui orasi. Mereka berharap agar Polda Kalbar bisa menghadapi aksi protes yang dapat mempengaruhi jalannya Pilkada Kalbar dengan bijaksana demi menjaga kondusifitas daerah tersebut.