Mantan Pejabat Pemda Kalbar terpidana kasus korupsi Perusda Kalbar, Ignatius Liong (IL), dieksekusi oleh Kejari Pontianak dan ditahan di Rutan Kelas II A Pontianak pada Kamis (6/3/2025). Sebelumnya, IL yang pernah menjadi Direktur Keuangan Perusda Aneka Usaha Kalbar mengajukan penangguhan penahanan karena alasan kesehatan. IL merupakan terpidana terakhir yang ditahan setelah 6 terpidana lain dalam kasus korupsi Perusda Kalbar ditahan di Rutan Kelas II A Pontianak.
Pada tanggal 13 Desember 2024, Pengadilan Tipikor Pontianak menggelar sidang pembacaan putusan terkait kasus korupsi pembangunan Pabrik Pupuk NPK dan Pengadaan Mesin Pabrik Pupuk NPK di Perusda Aneka Usaha Provinsi Kalbar TA.2015. Terpidana dalam kasus ini masing-masing dikenai hukuman penjara dan denda serta pembayaran uang pengganti berdasarkan peran dan pelanggaran yang dilakukan. Terbukti bahwa kasus korupsi Perusda Kalbar ini melibatkan 7 terpidana yang melanggar Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.
Kasus korupsi Perusda Kalbar ini melalui proses penyelidikan yang panjang, dengan pihak penyidik Polresta Pontianak memeriksa puluhan saksi dan ahli terkait kasus tersebut. Polresta Pontianak menangani dua kasus korupsi terkait pengadaan mesin pupuk dan pembangunan pabrik pupuk menggunakan anggaran APBD Kalbar yang mengakibatkan kerugian negara. Hasil audit keuangan menunjukkan adanya kerugian negara sebesar Rp2,6 miliar dari proyek tersebut. Pelanggaran terkait penyalahgunaan proses pengadaan mesin pupuk dan pembangunan pabrik pupuk serta pengadaan mesin pupuk yang tidak sesuai spesifikasi.
Kasus korupsi ini menjadi sorotan karena melibatkan mantan pejabat Pemda Kalbar dan menunjukkan pentingnya penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal ini juga mencerminkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara untuk mencegah terjadinya tindak korupsi di masa mendatang.
