Proyek pembangunan kota futuristik raksasa yang digagas oleh keluarga kerajaan Arab Saudi, Neom, saat ini terancam gagal total. Merupakan megaproyek yang mencakup resor eksklusif di pantai, resor ski di pegunungan, dan sepasang gedung pencakar langit setinggi 1.600 kaki dengan panjang hingga 106 mil yang disebut ‘The Line’. Namun, masalah keuangan besar telah menghantui proyek ini. Laporan Wall Street Journal menyebutkan bahwa biaya pembangunan Neom telah melonjak hingga US$8,8 triliun atau sekitar Rp144.364 triliun, lebih dari 25 kali lipat anggaran tahunan kerajaan.
Lebih mencemaskan lagi, laporan audit menemukan upaya para pejabat untuk memalsukan angka-angka agar biaya proyek yang meningkat tidak terungkap. Sejumlah langkah protektif juga diambil untuk menutupi kenyataan pahit terkait proyek ini, termasuk peningkatan drastis harga penginapan di resor ski Neom yang belum selesai. Meskipun terdapat rekomendasi untuk mengurangi tinggi gedung pencakar langit, Pangeran Salman menolak mentah-mentah.
Proyek Neom juga disayangkan dengan turunnya kepemimpinan, di mana mantan CEO mengundurkan diri setelah tuduhan kematian puluhan ribu pekerja asing selama pembangunan kota ini. Kontroversi pembangunan proyek besar oleh Arab Saudi semakin memuncak, di mana laporan menunjukkan bahwa puluhan ribu pekerja asing tewas dan banyak lainnya menghilang. Perlakuan buruk dan pelanggaran peraturan keselamatan kerja menjadi sorotan, menunjukkan dampak negatif yang dimunculkan oleh proyek-proyek raksasa ini.