TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di dunia saat ini. Dengan teknologi algoritma yang canggih, TikTok dapat menyajikan konten yang disesuaikan dengan preferensi pengguna. Hal ini menantang kreator dan pengguna untuk memahami pola konsumsi konten agar tetap relevan dan mengikuti tren. Algoritma TikTok memengaruhi bagaimana suatu video bisa menjadi viral dan mencapai audiens yang lebih luas. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai perilaku audiens menjadi penting bagi kreator. TikTok memungkinkan pengguna mengonsumsi berbagai macam konten dalam waktu singkat, yang menciptakan pengalaman pengguna yang personal. Kreator perlu memahami pola konsumsi pengguna untuk menciptakan konten yang menarik dan sesuai dengan selera pasar.
Perilaku konsumen di TikTok mencakup beberapa konsep penting, seperti persepsi, motivasi, sikap, keyakinan, pengaruh sosial, kebiasaan, dan loyalitas. Pengguna TikTok memiliki motivasi yang bervariasi, mulai dari mencari hiburan, informasi baru hingga inspirasi. Sikap dan keyakinan pengguna juga memengaruhi bagaimana mereka merespons suatu konten. Pengaruh sosial dari tren dan komunitas juga memainkan peran penting dalam perilaku pengguna di TikTok. Pengguna cenderung mengikuti tren yang sedang populer dan mencari konten autentik dari influencer dan sesama pengguna.
Untuk memahami dan mengoptimalkan konten di TikTok, pengguna perlu memanfaatkan data insight, mengikuti tren, menjaga kualitas dan durasi video, meningkatkan engagement, dan membangun identitas dan personal branding yang konsisten. Konsep seperti selective attention, engagement, fear of missing out (FOMO), dan habitual consumption juga dapat membantu kreator dalam mengembangkan strategi yang efektif. Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, kreator dapat meningkatkan visibilitas dan mendapatkan lebih banyak pengikut di TikTok.
