Seorang ibu bernama Grace (32) mengungkapkan bahwa dia menyaksikan langsung kekasihnya melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya, M (3) dan E (2), di salah satu kamar kos di Jalan Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (5/4). Grace mengatakan bahwa dia berada di kamar tersebut saat kejadian terjadi, namun tidak bisa meminta bantuan karena pintu dikunci dan pelaku memiliki badan yang besar. Dia merasa khawatir bahwa meminta bantuan akan membuat pelaku melakukan tindakan yang lebih berbahaya. Kejadian tersebut terjadi ketika anak-anaknta sedang tertidur di kamar sementara Grace dan kekasihnya pergi sebentar untuk mencari makan. Ketika mereka kembali, mereka menemukan bahwa anak mereka, M, telah buang air di atas kasur, yang menyebabkan kekasih Grace marah dan melakukan kekerasan.
Grace mengaku bersabar pada awalnya namun kekasihnya kembali menganiaya kedua anaknya pada hari Minggu ketika salah satu anaknya buang air di kasur lagi. Dia melihat kedua anaknya mengalami luka di mata dan kepala akibat tindakan kekerasan tersebut. Grace mulai berpikir untuk mengakhiri hubungan dengan kekasihnya, namun ia tidak berani melakukannya secara langsung. Dia akhirnya meminta kekasihnya untuk mengantar mereka ke tempat pelanggannya untuk menerima panggilan tukang pijat. Saat dalam perjalanan, Grace berusaha menyelamatkan anak-anaknya dengan meminta tolong kepada penjaga kos dan petugas keamanan.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Grace berusaha kabur dari kekasihnya dan anak-anaknya akhirnya ditolong oleh warga sekitar. Warga segera menghubungi polisi untuk menangkap pelaku. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku, yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. Kasus ini menjadi perhatian publik karena menunjukkan urgensi perlindungan terhadap anak-anak dari kekerasan.
