Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara secara tegas berkomitmen untuk memberantas segala bentuk premanisme dan pemerasan yang dilakukan oleh “debt collector” atau oknum lain di wilayah tersebut. Operasi Brantas Jaya 2025 telah digelar selama 14 hari untuk menghilangkan keberadaan premanisme yang telah membuat resah warga sekitar. Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady menegaskan agar seluruh personel tidak ragu untuk bertindak sesuai hukum dan prosedur yang telah ditetapkan. Profesionalisme dalam bertugas juga menjadi hal yang sangat penting, dengan tetap mengikuti SOP baik dari segi administratif maupun operasional.
Dalam upaya memberantas aksi premanisme dan pemerasan ini, Polres Metro Jakarta Utara bekerja sama dengan TNI untuk meningkatkan sinergi dan efektivitas penindakan. Apel Gelar Pasukan Operasi Brantas Jaya 2025 telah dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Utara dan Kodim 0502/JU di halaman Mapolres pada tengah malam. Komitmen untuk menghilangkan premanisme sampai ke akar-akarnya juga disampaikan oleh Dandim 0502/JU Kolonel Inf Dony Gredinand yang memastikan kesiapan TNI untuk mendukung penindakan tersebut.
Patroli di wilayah Jakarta Utara dilakukan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara dan Dandim 0502 Jakarta Utara ke berbagai lokasi strategis seperti Koja, Jakarta Islamic Center, Kelapa Gading, Warakas, JIS, Danau Sunter, dan Pelumpang. Langkah-langkah yang diambil oleh aparat kepolisian dan TNI ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar dan memberantas segala bentuk premanisme dan pemerasan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan. Sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci dalam menangani masalah sosial seperti ini, sehingga kehadiran hukum dapat selalu dijunjung tinggi.
