Seorang pemuda asal India melakukan tindakan kriminal dengan mengakses sistem pengujian komputer dan menghapus 180 server virtual. Tindakan ini dilakukan sebagai pembalasan terhadap perusahaan lamanya yang telah memecatnya, dan menyebabkan kerugian sekitar US$918.000 atau sekitar Rp 15 miliar. Akibat tindakannya, Kandula dijatuhi hukuman dua tahun delapan bulan penjara pada Senin (10 Juni). Kontraknya dengan NCS diakhiri karena kinerja buruk dan dia merasa bingung serta kesal karena dipecat. Kandula kemudian kembali ke India setelah kehilangan pekerjaan di Singapura. Dia menggunakan laptopnya untuk mendapatkan akses ilegal ke sistem dengan kredensial login administrator dan berhasil melakukannya beberapa kali. Pada suatu hari, Kandula kembali ke Singapura untuk mencari pekerjaan baru dan menggunakan jaringan Wi-Fi mantan rekannya di NCS untuk mengakses sistem. Dia menulis skrip komputer untuk menghapus server virtual di NCS dan berhasil melakukannya. Laporan polisi dibuat pada April 2023 setelah sistem tidak dapat diakses tim NCS, dan ditemukan bahwa Kandula menggunakan Google untuk mencari skrip penghapusan server. Ini mengungkapkan bahwa akses ilegal Kandula kepada sistem QA NCS berakibat serius dan berujung pada tindakan kriminal yang merugikan perusahaan tersebut.