Pelaku tawuran di Jalan Palem, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, mengaku berpartisipasi dalam insiden tersebut karena merasa “gaji buta” atau tidak memiliki kegiatan yang menyenangkan. Mereka mengisi waktu luang dengan bergabung dalam kelompok tawuran dan merasa terdesak untuk ikut serta. Kelompok ini rekrut anggota melalui akun Instagram @biangkerok69JKT yang dikelola oleh seorang anak di bawah umur. Motif para pelaku menyerang warga disebabkan oleh keinginan untuk dianggap hebat di lingkungan mereka. Peristiwa penyerangan terjadi pada Minggu dini hari dan melibatkan sembilan orang, termasuk anak di bawah umur. Sudin Pendidikan Jakarta Selatan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa yang terlibat dalam tawuran ini. Polisi menangkap pelaku, dan disarankan kepada orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam perilaku semacam ini. Penanganan tawuran ini menunjukkan pengaruh negatif media sosial terhadap perilaku remaja.
Pelaku Tawuran di Pesanggrahan: Dampak Negatif Gabut
Date: