Kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Erza Walewangko, memunculkan fakta baru dari dua saksi yang menyaksikan kejadian tragis tersebut. Eril dan Eliza Gilbert memberikan kesaksian mereka dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta. Menurut Eril, situasi di kampus mulai memanas ketika Kenzha dan teman-temannya mabuk dan berteriak-teriak, menciptakan keributan. Ketegangan terjadi ketika salah satu teman mencoba menegur Kenzha namun malah mendapat bentakan. Eril berusaha membawa Kenzha menjauh dari keributan namun situasinya semakin kacau. Saksi lain, Eliza, melihat aksi kekerasan terhadap Kenzha, mulai dari digoyang-goyangkan pagar hingga dipukul oleh Geri, Thomas, dan Elon. Bahkan setelah Kenzha dibawa ke rumah sakit, aksi kekerasan masih terus dilakukan. Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan dalam kasus ini, meskipun keributan terjadi. Sebanyak 47 saksi telah diperiksa oleh pihak berwenang termasuk dari mahasiswa UKI, sekuriti kampus, RS UKI, rektorat UKI, keluarga korban, driver kampus UKI, dan penjual minuman alkohol. Hal ini membantu dalam penyelidikan kasus meninggalnya Kenzha.
Fakta Baru Kasus Kematian Mahasiswa UKI Terungkap
Date: