Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom mengutuk praktik rehabilitasi pecandu narkoba yang dijalankan oleh lembaga swasta yang memeras para pengguna layanannya. Deklarasi anti narkoba ini disampaikan oleh Marthinus dalam acara di Kampung Boncos, Pelmarah, Jakarta Barat pada hari Kamis. Beliau menegaskan bahwa BNN tidak akan ragu mencabut izin dari lembaga rehabilitasi swasta yang terlibat dalam praktik pemerasan terhadap para pengguna narkoba.
Marthinus juga menyoroti pentingnya memberikan akses rehabilitasi kepada pengguna narkoba yang ingin mendapatkan bantuan, tanpa adanya ancaman hukuman. BNN memiliki enam unit pusat rehabilitasi yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti Balai Besar Rehabilitasi di Lido, Bogor dan Balai Rehabilitasi di Tanah Merah, Samarinda. Di sinilah para pengguna narkoba dapat mendapatkan pertolongan tanpa harus khawatir tentang biaya rehabilitasi yang mahal.
Dalam upayanya untuk memberantas penyalahgunaan narkoba, Marthinus juga menekankan tentang pentingnya mengidentifikasi dan menindak lembaga rehabilitasi swasta yang memanfaatkan kondisi para pengguna sebagai alat pemerasan. Sebagai kepala BNN, beliau melakukan investigasi terhadap kasus-kasus seperti itu untuk memastikan bahwa para pengguna narkoba mendapatkan perlindungan yang seharusnya.
Pemberitaan ini memperlihatkan komitmen BNN dalam memberantas praktik pemerasan terhadap para pecandu narkoba, serta memberikan informasi kepada masyarakat bahwa akses rehabilitasi yang terjangkau dan aman tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Hal ini merupakan langkah positif menuju pemberantasan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
