Penjambret kalung emas, yang dikenal sebagai AB (25 tahun), berhasil mengumpulkan puluhan juta rupiah dari kejahatannya di beberapa area di Penjaringan, Jakarta Utara. Motif dari aksi pembajakannya adalah untuk kebutuhan ekonomi, di mana kalung yang dicurinya dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada aksi terakhirnya bersama dengan pelaku lainnya yang berinisial R, korban dengan inisial RY kehilangan kalung emas seberat 30 gram di Restoran Bakmi Cubeng Muara Karang Penjaringan pada hari Minggu (11/5) sekitar pukul 07.20 WIB. Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa AB berhasil menjual hasil kejahatannya senilai Rp31,5 juta di Jakarta Pusat sebelum akhirnya ditangkap oleh petugas pada Kamis (23/5) malam di kawasan Muara Baru Penjaringan, Jakarta Utara.
Sebelum penangkapan tersebut, tersangka telah melakukan tindakan kejahatannya sebanyak tiga kali secara individu. Pertama, ia berhasil merampas kalung emas seberat empat gram di Ropang Wakaka Muara Karang dan menjualnya di Tanjung Priok seharga Rp3 juta. Selanjutnya, ia menjambret kalung emas seberat 8 gram di Kawasan Green Bay Muara Karang dan dijual di Pademangan seharga Rp6,4 juta. Terakhir, ia mencuri kalung emas seberat 12 gram di Mega Mall Pluit dan menjualnya di Jakarta Pusat seharga Rp12,6 juta. Rekan pelaku yang beraksi bersamanya pada Minggu (11/5), yang memiliki inisial R, saat ini masih dalam pengejaran petugas.
Penangkapan dilakukan setelah petugas menerima empat laporan terkait aksi jambret tersebut, sehingga dilakukan penyelidikan yang kemudian menghasilkan sejumlah barang bukti, termasuk satu unit sepeda motor, kartu ATM, kuitansi emas, uang tunai sebesar Rp200 ribu, dan rekaman kamera pengawas. AB dijerat dengan pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan kekerasan, yang mengancam dengan hukuman penjara maksimal sembilan tahun.
