Kepolisian Jakarta Barat membina 10 remaja yang terlibat dalam aksi tawuran di wilayah Tambora melalui program pesantren kilat yang dimulai pada hari Senin. Menurut Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, para remaja tersebut tidak langsung dihadapkan pada proses hukum, tetapi diberi kesempatan untuk mengikuti program pembinaan selama satu minggu di pesantren kilat.
Tujuan dari program ini adalah untuk membentuk karakter para remaja agar menjadi lebih baik melalui pendekatan keagamaan, kedisiplinan, dan peningkatan mental. Selama program ini, para remaja akan melakukan kegiatan seperti latihan baris-berbaris, olahraga, membersihkan tempat ibadah, dan mendapatkan pembinaan rohani dari Dai Kamtibmas Polsek Tambora, Ustadz Gito Ibnu Aliyudin, serta Bhabinkamtibmas Pekojan, Aiptu Dede Sugiono.
Kukuh berharap bahwa dengan metode ini, para remaja dapat memperoleh efek jera dan pada saat yang sama, meningkatkan kesadaran serta tanggung jawab sosial agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Melalui pendekatan hati dan nilai-nilai moral, diharapkan dapat membimbing mereka kembali ke jalur yang benar.
Copyright © ANTARA 2025