Penyerangan dan perusakan kantor polisi di wilayah Jakarta Timur masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya dalang dan penyokong dana di balik aksi tersebut. Kapolres Metro Jakarta Timur, Alfian Nurrizal, mengatakan bahwa penelusuran terhadap koordinator aksi dan penyandang dana dilakukan karena penyerangan terstruktur melibatkan penggunaan bom molotov buatan tersangka.
Selain merusak fasilitas, penyerangan tersebut juga menyebabkan korban luka. Dua anggota polisi di Polsek Jatinegara mengalami cedera serius, salah satunya mengalami patah tulang saat berusaha melarikan diri. Polisi juga telah melaporkan kerusakan inventaris ke Polda Metro Jaya untuk menentukan nilai kerugian yang dialami.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus menyelidiki kasus ini, termasuk memeriksa kemungkinan adanya provokasi terstruktur dan jaringan yang lebih luas di balik aksi perusakan. Sebelumnya, dua tersangka terlibat dalam peracikan bom molotov yang digunakan dalam penyerangan Mapolsek Jatinegara telah diungkap oleh polisi.
Polres Metro Jakarta Timur juga telah menangkap 14 tersangka terkait perusakan sejumlah kantor polisi di wilayah tersebut, dengan berbagai peran yang beragam mulai dari menyerang dengan bambu, melempar batu, hingga melakukan penjarahan. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap dalang dan motif di balik penyerangan ini, guna mengambil langkah yang tepat dalam menangani kasus tersebut.
