Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengingat momen epik Piala Asia 2023, di mana tim Garuda tampil kuat dengan pemain muda dan berhasil mencapai babak 16 besar.
Meskipun dihadapkan pada lawan-lawan tangguh dalam fase grup, seperti Irak pada pertandingan pertama, tim Indonesia menunjukkan performa yang baik.
Momen yang menarik perhatian adalah gol yang dicetak oleh tim Singa Mesopotamia yang diduga offside dalam pertandingan pertama fase grup tersebut.
Shin Tae-yong menyatakan bahwa gol kedua dari Osama Rashid seharusnya tidak diakui oleh wasit.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga mengecam fakta bahwa meskipun terdapat beberapa kamera VAR, namun mereka tidak mampu mendeteksi kesalahan tersebut.
Gol ini dianggap sebagai kerugian besar bagi tim Garuda karena saat itu mereka sedang berusaha mengejar ketertinggalan.
“Saya masih yakin bahwa gol kedua seharusnya dianggap offside,” ujar Shin Tae-yong. Dari 10 kamera yang beroperasi, sembilan di antaranya menyatakan bahwa itu offside. Namun, ia bingung mengapa satu kamera berpendapat sebaliknya.
Keputusan tersebut sangat mengecewakan Shin Tae-yong dan menciptakan rasa frustrasi.
Pelatih berusia 53 tahun itu mengungkapkan kekagumannya terhadap reaksi positif para pemain setelah kebobolan dua gol.
Meskipun tim Garuda berjuang keras untuk menyamakan kedudukan, mereka akhirnya kalah 1-3 dalam pertandingan perdana fase grup.
Meski demikian, mental kuat dan ketangguhan para pemain menghadapi lawan yang lebih unggul dianggap Shin Tae-yong sebagai poin penting.
“Pemain-pemain kami tidak menyerah. Saya melihat sisi positif dari penampilan tim kami; para pemain bertanding dengan baik meskipun dihadapi tim yang lebih kuat.”
“Sebelumnya, setelah kekalahan seperti itu, mungkin gampang bagi kami untuk menyerah dan berpikir, ‘Kami tidak akan berhasil’.”
“Tetapi sekarang, kami memiliki pandangan yang lebih positif. Kami harus melangkah lebih jauh. Perubahan dalam pola pikir ini sangat positif.”
“Kami yakin bahwa kami bisa mencapai lebih banyak prestasi,” tambahnya.
Kontributor: Imadudin Robani Adam
