“Kalau kita sudah bersahabat baik dengan alam, maka kesinambungan akan terjadi dalam jangka panjang,” kata Al di acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pelabuhan Perikanan Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Jumat.
Kegiatan ini mengusung tema Indonesia Coastal Clean-up, penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten yang bekerjasama dengan BUMN Pertamina Gas Negara (PGN) serta Kementerian LHK RI.
“Esensi dari kegiatan ini adalah bagaimana semua bisa bersahabat dengan alam dengan segala potensi yang ada di dalamnya. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka akan banyak kerusakan yang akan mempersulit kehidupan kita,” katanya.
Isu lingkungan hidup seperti global warming dan persoalan sampah saat ini tengah menjadi konsen berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia.
Pemprov Banten sendiri saat ini tengah mempersiapkan tempat pembuangan akhir (TPA) regional dengan memanfaatkan lahan kawasan hutan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Proses izinnya saat ini sudah dilakukan, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dilakukan pembangunan. Sehingga nanti persoalan sampah di Provinsi Banten dengan seluruh Pemda-nya bisa terselesaikan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PPKL KLHK) Tulus Laksono mengatakan rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Provinsi Banten ini sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu, salah satunya konsen pada bersih-bersih sampah di pantai.
“Ada dua alat berat dan 10 armada pengangkut yang kita turunkan. Alhamdulillah di hari pertama kita sudah mengangkut 24 ton sampah, dan di hari kedua 78 ton sampah,” katanya.
Selain itu edukasi kepada masyarakat juga terus dilakukan untuk tidak membuang sampah di sungai. Sebab, selain mencemari lingkungan, sampah-sampah yang menumpuk di pantai ini merupakan kiriman sampah dari sungai.
“Jadi kita atasi dari hulunya juga, tidak hanya di hilirnya saja. Karena pantai teluk ini merupakan cekungan, dimana sampah-sampah dari sungai itu semua bermuara ke sini,” jelasnya.
Baca juga: BTN Manusela kumpulkan sampah 222,54 kilogram di Pantai Masohi
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024