Proyek ‘Gila’ NASA-SpaceX Jatuhkan Stasiun Antariksa ISS ke Bumi 2031

Date:




Jakarta, CNBC Indonesia – Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menjadi tempat singgah bagi ratusan astronot selama 23 tahun terakhir. Namun umurnya tak akan lama lagi.

NASA mengumumkan akan membayar perusahaan Elon Musk, SpaceX hingga US$843 juta untuk membantu menonaktifkan ISS. Kabar terbaru, NASA dan SpaceX berbagi rincian tentang rencana tersebut.

Rencana penonaktifan ISS akan melibatkan pesawat ruang angkasa super besar dan berkekuatan tinggi, Dragon untuk dapat mendorong ISS keluar dari orbit dan jatuh ke lautan terpencil pada 2031 mendatang.

Pesawat luar angkasa Dragon SpaceX saat ini mengangkut astronot dan kargo milik NASA ke dan dari ISS. Dibandingkan dengan ISS, yang berbobot sekitar 419 ribu kilogram, astronot dan kargo sangatlah ringan.

Itu sebabnya SpaceX sedang mempertimbangkan untuk melakukan supercharging pada salah satu Dragon-nya supaya bisa memenuhi misi ini.

Pesawat ruang angkasa Starship generasi SpaceX, di atas roket Super Heavy lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. (REUTERS/Joe Skipper)Foto: (REUTERS/Joe Skipper)
Pesawat ruang angkasa Starship generasi SpaceX, di atas roket Super Heavy lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. (REUTERS/Joe Skipper)

Rencana SpaceX ‘Membuang’ ISS

SpaceX berencana untuk melengkapi Cargo Dragon yang sudah ada dengan bagasi baru yang bertenaga tinggi dan melengkapinya dengan 46 mesin Draco, 30 mesin lebih banyak daripada Dragon biasa. Kendaraan deorbit yang dihasilkan akan berukuran sekitar dua kali lebih panjang dari kapal Dragon biasa, dengan bahan bakar enam kali lebih banyak untuk menghasilkan tenaga empat kali lipat.

Direktur manajemen misi Dragon SpaceX, Sarah Walker, mengatakan bagian tersulit dari misi ini adalah pembakaran terakhir untuk mendorong ISS menuju pembuangan akhirnya.

“Pembakaran ini harus cukup kuat untuk menerbangkan seluruh stasiun luar angkasa, sambil menahan torsi dan gaya yang disebabkan oleh peningkatan hambatan atmosfer pada stasiun luar angkasa untuk memastikan bahwa stasiun tersebut dapat berhenti di lokasi yang diinginkan,” kata Walker, dikutip dari Science Alert, Senin (22/7/2024).

Tujuan akhir ISS akan berada di bagian lautan terpencil seperti Pasifik Selatan, namun NASA belum memilih lokasi pastinya. Ketika pesawat ruang angkasa seukuran lapangan sepak bola itu meluncur dan jatuh dari luar angkasa, NASA tidak ingin ada risiko bahwa pesawat itu akan menabrak tempat lain kecuali di lautan lepas.

(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Elon Musk Cuma Bawa Rp30 M, Bukti Investasi Teknologi RI Tak Menarik?




Next Article



Roket Raksasa SpaceX Sukses Capai Orbit, Elon Musk Incar Mars




Source link

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

After Visiting Four Countries, Prabowo Subianto Continues to Malaysia, Starting with a Meeting with Sultan Ibrahim

Malaysia – Indonesian Defense Minister and President-elect Prabowo Subianto...

Sejarah Dusun Sungai Utik – Media Kalbar

Kapuas Hulu, Media KalbarKepala Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh...