Melawi, Media Kalbar
Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kalimantan Barat, H. Ria Norsan melantik pengurus DMI dan IPHI Kabupaten Melawi, Kamis (19/9/2024) malam.
DMI dan IPHI Kabupaten Melawi, disahkan untuk menjalankan tugas dalam pelantikan pengurus di hadapan ratusan anggotanya. Tokoh masyarakat Melawi, Haji Sukiman dipercaya untuk memimpin organisasi ini lima tahun ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Norsan mengingatkan pengurus DMI Melawi agar mementingkan kemakmuran masjid. Menurutnya, pengelolaan masjid tak hanya sebagai tempat ibadah, namun mesti menjadi pusat aktivitas umat Islam.
“Tugas pengurus, bagaimana kita mengajak masyarakat untuk bisa memakmurkan masjid,” ujar Norsan.
Dia mengatakan, memakmurkan masjid bukan saja dalam perspektif materi. Namun menjadikannya bermanfaat sebagai tempat pendidikan, kegiatan
sosial, maupun ekonomi di lingkungan masjid.
“Tak jarang kita melihat sekarang isi masjid itu kosong, sepi atau tak ada jamaah. Ini menjadi tugas kita untuk meramaikan menciptakan suasana agar orang mau ke masjid,” ujarnya.
Sementara itu terkait IPHI, Norsan mengingatkan agar para haji yang telah pulang ke tanah air, agar mampu mempertahankan kemabrurannya.
“Kita jaga hasil ‘kuliah’ kita di tanah suci selama 40 hari itu. Kita jaga kemabruran hingga akhir hayat,” pesan Norsan.
Selain itu, Wakil Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu juga berharap, IPHI Kabupaten Melawi menjadi wadah yang turut berkontribusi memberikan manfaat kepada masyarakat.
Senada, Bupati Melawi Dadi Sunarya juga berpesan agar DMI Melawi mampu memakmurkan masjid dan berguna bagi masyarakat.
“Jangan hanya berlomba bikin masjid tapi isinya tak ada. Laporan ada 500-an masjid tapi tak sampai setengahnya mengumandangkan azan, ini juga jadi masalah,” jelas Dadi.
Maka itu, Dadi meminta jajaran DMI Melawi untuk memperhatikan persoalan tersebut. Meski terlihat sederhana, namun menandakan adanya persoalan dalam pengelolaan masjid.
Di sisi lain, Dadi menerangkan Pemkab Melawi akan mengucurkan bansos sebesar Rp500 juta untuk DMI Melawi. Dia berharap bantuan hibah itu bermanfaat untuk memakmurkan masjid.
“Saya berharap hibah ini bermanfaat misalnya untuk mengurus sertifikat. Agar tak ada masalah ke depan klaim-klaim lahan,” jelasnya.
Dadi juga berniat membangun ikon masjid di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Melawi. Pengelolaannya akan diserahkan ke pihak DMI agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Tahun ini kami menyelesaikan Masjid Kota Juang dengan anggaran Rp10 miliar. Sudah finishing. Yang belum halaman dan karpet. Murni dari APBD kita,” ujarnya.
Nantinya, pengelolaan Masjid Kota Juang itu juga akan diserahkan ke pihak DMI Melawi. Masjid ini, diperuntukkan sebagai pusat pengembangan Islam dan aktivitas keagamaan di Melawi.
“Saya ucapkan selamat dan apresiasi tinggi pengurus DMI Melawi. Ini langkah penting untuk pengembangan masjid menjadi manfaat untuk pembangunan masyarakat,” tandas Dadi. (*/Amad)