Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Agustus lalu, Tesla mengumumkan penarikan 9.100 unit mobil listrik (EV) model X di Amerika Serikat (AS) karena ada risiko kecelakaan.
Baru berselang beberapa bulan, Tesla kembali mengumumkan penarikan 2.400 unit Cybertruck di AS dengan alasan serupa. Ini merupakan penarikan ke-6 untuk unit Cybertruck pada tahun ini.
Dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2024), ada kesalahan pada bagian inverter pengemudi di Cybertrucks yang diproduksi hingga 30 Juli 2024. Kesalahan itu dapat menyebabkan kendaraan berhenti menghasilkan torsi saat pengemudi menggunkan pedal akselerator.
Alhasil, mobil bisa kehilangan tenaga penggerak dan meningkatkan risiko kecelakaan. Hal tersebut diungkap Tesla dalam pengajuannya ke Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).
Tesla akan mengganti inverter pada unit yang ditarik dengan komponen yang berfungsi dengan baik. Produsen mobil milik Elon Musk tersebut mengatakan mereka mengetahui ada lima klaim garansi yang terkait dengan masalah ini tetapi tidak mengetahui adanya kecelakaan atau cedera.
Mulai sekitar 9 Desember mendatang, Tesla akan mengganti drive inverter yang ditarik kembali dengan komponen baru. Tesla mengatakan telah menggunakan komponen yang diperbarui dalam produksinya sejak 30 Juli.
Bulan lalu, pembuat kendaraan listrik tersebut mengatakan pihaknya menarik lebih dari 27.000 Cybertruck karena penjepretan kamera belakang yang terlambat, sehingga dapat mengganggu visibilitas pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Pada April lalu, Tesla juga Tesla menarik kembali unitnya untuk memperbaiki bantalan pedal akselerator yang longgar. Selanjutnya, pada Juni lalu, penarikan Tesla disebabkan masalah pada wiper kaca depan dan trim eksterior.
Setelah tertunda selama dua tahun karena kendala produksi dan pasokan baterai, Tesla mulai menghadirkan Cybertruck futuristiknya pada tahun 2023. Perusahaan belum mengungkapkan jumlah produksi atau pengiriman spesifik untuk model tersebut.
Truk yang terinspirasi dari Blade Runner itu diluncurkan untuk merevitalisasi jajaran produk perusahaan yang menua di tengah melambatnya pertumbuhan permintaan kendaraan listrik yang tengah diawasi ketat investor karena biaya pengembangannya yang signifikan.
(fab/fab)