Apple baru saja meluncurkan iPhone 16 Pro, dan meskipun perangkat ini menawarkan berbagai peningkatan, ada satu fitur yang menarik perhatian karena alasan yang kurang menyenangkan.
Apple baru saja meluncurkan iPhone 16 Pro, dan meskipun perangkat ini menawarkan berbagai peningkatan, ada satu fitur yang menarik perhatian karena alasan yang kurang menyenangkan. Tombol kamera kapasitif baru pada iPhone 16 Pro, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman fotografi, ternyata bisa membuat pengguna mengeluarkan biaya perbaikan yang sangat tinggi, mencapai USD750 (Rp11 juta).
Tombol kamera kapasitif ini ditempatkan di sisi perangkat dan dirancang untuk memberikan haptic feedback yang mensimulasikan “dua tahap penekanan” seperti pada kamera konvensional. Apple berharap fitur ini akan mempermudah pengguna dalam mengambil foto dengan lebih stabil dan cepat. Namun, beberapa pengguna melaporkan bahwa tombol ini tidak seergonomis yang diharapkan, terutama saat memegang ponsel secara vertikal atau horizontal.
Masalah utama yang dihadapi pengguna adalah biaya perbaikan tombol ini. Dilansir dari Gizmochina (24/9), jika tombol kamera kapasitif mengalami kerusakan, Apple mengkategorikannya sebagai “kerusakan lain” yang memerlukan biaya perbaikan yang sangat tinggi. Untuk iPhone 16, biaya perbaikan tombol ini bisa mencapai 4.399 RMB (Rp9,5 juta) sedangkan untuk iPhone 16 Pro, biayanya bisa mencapai 5.299 RMB (Rp11 juta). Biaya ini mencakup penggantian komponen yang kompleks, yang mungkin melibatkan penggantian motherboard, menambah frustasi pengguna.
Banyak pengguna yang merasa kecewa dengan fitur ini, menganggapnya sebagai inovasi yang kurang berhasil dari Apple. Selain itu, posisi tombol yang dianggap kurang nyaman membuat beberapa pengguna kesulitan saat menggunakannya untuk fotografi. Hal ini menambah daftar panjang keluhan terhadap desain dan fungsionalitas perangkat terbaru Apple.
Meskipun iPhone 16 Pro menawarkan berbagai peningkatan dalam hal performa dan manajemen panas, tombol kamera kapasitif baru ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait biaya perbaikan yang tinggi. Pengguna diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan fitur ini untuk menghindari kerusakan yang bisa menguras kantong. Apple mungkin perlu mempertimbangkan kembali desain dan kebijakan perbaikan mereka untuk memastikan kepuasan pengguna yang lebih baik di masa mendatang.
