Dari 64,14 persen TPS yang sudah selesai merekam suara Pilpres 2024, Prabowo-Gibran unggul dari Anies-Muhaimin (Amin) dan Ganjar-Mahfud. Pasangan calon nomor urut 2 itu memperoleh 45.103.873 suara, atau sebanyak 57,46 persen. Sementara Amin memperoleh 19.338.000 suara, atau sebanyak 24,64 persen. Adapun Ganjar-Mahfud memperoleh 14.051.161 suara atau 17,9 persen. Hal ini mendapat respons positif dari kalangan ekonom, yang melihatnya sebagai peluang untuk kembali fokus pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, hasil Pilpres 2024 yang memungkinkan hanya satu putaran merupakan kabar baik bagi Indonesia. “Patut disyukuri karena pilpres satu putaran berarti Indonesia bisa menghemat biaya, tenaga, dan waktu, sehingga sumber daya yang ada dapat digunakan untuk keperluan lain,” ucap Daeng, Sabtu (17/2).
Lanjut Daeng, Pilpres sekali putaran tidak hanya memberikan efek positif kepada pemerintah, tetapi juga bagi pengusaha lokal. Kalangan pengusaha semakin lega karena berakhirnya hiruk pikuk politik memungkinkan mereka untuk fokus pada bisnis dan usaha mereka.
Daeng menjelaskan, pilpres sekali putaran membawa kepastian yang penting. “Ini juga akan mempermudah konsolidasi politik kembali, sehingga proses transisi bisa dirancang lebih awal dan lebih matang,” ujarnya. Tidak hanya itu, pilpres sekali putaran juga diharapkan mampu mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat. Daeng mengingatkan bahwa polarisasi dapat menghambat agenda dan program prioritas pemerintahan. “Pemenang pilpres telah berkomitmen untuk menjadi pemimpin bagi semua dan akan menjalankan berbagai agenda dan program pembangunan yang inklusif dan progresif,” tambahnya.
Hasil Pilpres 2024 yang menunjukkan potensi kemenangan satu putaran bagi pasangan Prabowo-Gibran telah memicu respons positif dari berbagai kalangan.
Pemerintahan baru nanti diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi dan mendukung sektor UMKM untuk mendorong kemajuan ekonomi nasional.