Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Date:

Komaruddin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, mengeluarkan pernyataan tegas. Alasannya adalah karena Jokowi dan Gibran memiliki sikap politik yang berbeda dengan PDIP. Watubun, sebagai salah satu pengurus pusat, menegaskan bahwa posisi Jokowi dan Gibran berbeda dengan partai. Namun, sikap Megawati dan Puan Maharani dalam hal ini tidak jelas. Keduanya terlihat diam dan tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap pernyataan Watubun.

Pernyataan Watubun tersebut disampaikan secara terbuka dan tidak pernah dibantah oleh Megawati. Ini memunculkan pertanyaan apakah pernyataan tersebut disetujui atau tidak. Namun, hal ini dianggap sebagai hal yang lumrah dalam politik.

Sementara itu, di luar PDIP, Jokowi dan Gibran diakui oleh berbagai partai politik lain. Mereka dianggap sebagai aset bernilai tinggi dalam politik. Bahkan popularitas Jokowi telah membawa dampak positif dalam kemenangan di pemilihan presiden sebelumnya.

Meskipun terjadi persaingan di antara partai politik, popularitas Jokowi tetap tinggi dan memiliki pengaruh yang besar dalam dunia politik Indonesia. Meski media asing menyebut masa kepresidenan terakhirnya sebagai periode yang tidak produktif, Jokowi tetap mempertahankan tingkat persetujuan yang tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa nama Jokowi memang memiliki daya tarik dalam politik Indonesia. Meskipun telah keluar dari PDIP, popularitas dan pengaruh politiknya tetap tidak tergoyahkan.

Source link

Berita POpuler

Berita Terkait
Related

Magelang Residents Enthusiastically Greet Prabowo Subianto After Merah Putih Cabinet Retreat

Magelang — Indonesian President Prabowo Subianto was warmly welcomed...

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Seluruh Indonesia: Menelisik Makna dan Tantangannya

Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Seluruh Indonesia, sebuah...

Peran Pemuda dalam Membangun Bangsa di Era Digital: Menjelajahi Potensi dan Tantangan

Peran Pemuda dalam Membangun Bangsa di Era Digital: Menjelajahi...