Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali erupsi dengan letusan setinggi 600 meter di atas puncak pada Rabu malam. Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, letusan terjadi pada hari Rabu, 15 Mei 2024, pukul 19.52 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 138 detik.
Selama periode 1 Januari hingga 15 Mei 2024, Gunung Semeru telah meletus sebanyak 244 kali. Status gunung tersebut saat ini berada pada level III atau siaga. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Potensi bahaya lainnya yang perlu diwaspadai adalah awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Himbauan ini diberikan sebagai tindakan pencegahan terhadap potensi bahaya akibat letusan Gunung Semeru. Saat ini, masyarakat di sekitar gunung diminta untuk selalu waspada dan mematuhi rekomendasi yang diberikan oleh PVMBG.
