Penasihat Keamanan Nasional Filipina, Eduardo Ano, mengungkapkan bahwa pada hari Sabtu (23/3) China menembakkan meriam air ke kapal pasokan Unaizah May 4 di dekat terumbu karang Laut China Selatan. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan pasukan dan perbekalan ke kapal angkatan laut Filipina yang berlabuh di Second Thomas Shoal.
Dalam insiden tersebut, tiga personel angkatan laut yang berada di kapal tersebut mengalami luka. Kapal yang rusak akibat serangan tersebut berhasil kembali ke provinsi barat Palawan setelah mesinnya berhasil dinyalakan kembali.
Filipina tetap teguh dan tidak akan terintimidasi, Filipina akan terus memasok garnisun di Second Thomas Shoal. Amerika Serikat, yang memiliki perjanjian pertahanan bersama dengan Filipina, mengecam serangan tersebut sebagai tindakan yang mengganggu stabilitas kawasan dan melanggar hukum internasional.
Serangan tersebut bukan yang pertama kali terjadi, sebelumnya empat awak kapal Filipina terluka akibat pecahan kaca dalam serangan meriam air Penjaga Pantai China di kapal yang sama pada tanggal 5 Maret.
Temukan berita terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.